Tiga Tapak Dari Jendela
Segenap rasa sunyi yang ditemani
Unggas yang menyanyi lagu- lagu
Yang entah apa maknanya
Lunak benar diulang dengar
Lagi dan lagi.
Baginya, permaidani lusuh itu adalah rerumput hijau
Putarnya kipas berbilah
Itulah deras usianya dihitung saban masa.
Baginya, halaman tanah merah berkerikil itu
Adalah taman permainan paling indah dan damai sekali
Cukup untuk membibit senyuman sedetik dua.
Sekalipun setiap hari jendela itu menjadi saksi
Dia memerhati dan terus memerhati
Kalau- kalau ada sinar yang merapati
Tetapi tdak hari ini,
Setelah tiga tapak dia beredar jendela
Tanpa sempat menoleh ke belakang lagi
Menoktahi sebuah kehilangan dengan kehilangan.
Tangan- tangan asing ini
Tidak akan malas lagi untuk
Mengirim doa kepadanya
Menghadiahi senandung
Fatihah serta surah- surah
Yang tidak pernah sudah- sudah.
Sekalipun darjat itu telah dijanjikan awal- awal lagi.
Al Fatihah buat Anak-anak Hidayah Madrasah Al-Taqwa, Batu 14 Hulu Langat serta mereka yang telah kembali ke
1 comment:
mencari kebahgiaan tu ada jauh nun sana.. yang ada ni, doa2kan la , agar mereka mndapat pe yang diorg tiada.
Post a Comment